Mengulas sosok penantang para pemuka
agama Islam. Sosok pria bernama Christian Prince hingga kini belum diketahui
identitasnya secara jelas.
Dalam riset yang digali melalui
beberapa sumber, diperoleh data, Christian merupakan orang berdarah Arab Saudi.
Ia lahir dari keluarga Kristen di Timur Tengah.
Sosoknya yang dianggap berani dan
kontroversial, karena pengalaman tidak menyenangkan yang ia dapat pada masa
kecil.
Saat itu, Christian kerap mendapat
diskriminasi agama di bangku sekolah. Masa kelamnya yang tidak ia lupa, tentu
saat dibully guru dan teman-temannya.
Lantaran menjadi minoritas, saat itu
ia yang memeluk agama Kristen tidak habisnya menjadi bahan olokan. Karena hal
tersebut Christian Prince suatu saat memutuskan belajar dan mendalami agama
Islam.
Satu hal yang selalu dia pegang
teguh yaitu ketidaktahuan adalah musuh utama manusia yang dapat menciptakan
perpecahan dan kekerasan. Oleh sebab itu ia putuskan untuk melawan.
Christian memiliki target ingin
menyatukan kekuatan cinta, tanpa memandang sekat agama. Ia berharap
orang beragama ataupun sebaliknya tetap dan hidup dalam damai.
Kini, ia lebih terkenal sebagai
pembela agama Kristen yang berani menantang argumentasi para pemuka agama Islam
yang ia nilai intoleran.
Kontroversi juga terlihat jelas dalam
karya-karya yang ia tuangkan. Di antaranya yaitu dalam buku The Deception of
Allah volume 1, Sex and Allah, dan Quran and Science In Depth
Belakangan
ini saya rajin menonton YouTube, sampai-sampai kuota YouTube yang biasanya
masih sisa banyak, sekarang habis dalam beberapa hari. Alasannya adalah karena
saya menonton video-video debatnya Christian Prince, sosok yang aktif
mengkritik Islam dan mengajak kaum muslim untuk masuk ke agama Kristen.
Awalnya
video Christian Prince muncul di rekomendasi Youtube saya setelah saya menonton
kabar mengenai Zakir Naik yang sempat bermasalah karena dakwahnya di Malaysia
yang dianggap bernuansa rasis. Mengetahui hal ini saya bisa membayangkan bahwa
Christian Prince dianggap sebagai ahli debat, semacam Zakir Naik versi Kristen.
SIAPA KHRISTIAN PRINCE?
Christian
Prince cukup tertutup dengan identitasnya. Dia tidak pernah memberitahu nama
aslinya, tidak pernah mengungkapkan secara jelas dimana lokasi dia tinggal, dan
tidak pernah memunculkan foto dirinya. Walau beberapa orang menganggap hal ini
sebagai bentuk tindakan yang pengecut, tapi saya menganggap hal ini wajar
mengingat banyak kritikus Islam yang dibunuh oleh muslim garis keras.
Walau
identitasnya tidak diketahui, namun dari beberapa cerita yang dia sampaikan
bisa diketahui bahwa Christian Prince adalah seorang yang lahir di keluarga
Kristen sehingga beragama Kristen sejak kecil, namun dia berasal suku Arab dan
pernah menghabiskan masa kecil di Arab (entah Arab mana) sehingga fasih
berbahasa Arab. Dibesarkan sebagai minoritas, Christian Prince pernah mengalami
perlakukan buruk di sekolah, di mana dia sering diejek dan agamanya
direndahkan. Pengalaman buruk itu kemudian membuat dia berniat belajar tentang
Islam secara formal sehingga bisa menjadi kritikus Islam seperti sekarang.
Christian
Prince sudah menulis beberapa buku yang isinya mengkritik ajaran Islam, judul
bukunya antara lain: “Sex & Allah”, “Quran & Science in Depth”, dan
“The Deception of Allah”. Selain menerbitkan buku, Christian Prince juga aktif
membuat channel video di YouTube dan Patreon yang kebanyakan isinya adalah perdebatan
dirinya dan dengan muslim. Christian Prince biasanya mengadakan siaran langsung
di YouTube pada malam hari (waktu Indonesia) sekitar pukul 10:00 malam WIB.
Pada waktu tersebut, orang bisa menghubunginya via Skype dan hasil pembicaraan
tersebut akan disiarkan melalui videonya.
KEMAMPUAN DEBAT
Kritik
Islam yang disampaikan Christian Prince sangat menohok, sampai-sampai beberapa
penelepon yang sebelumnya mengaku muslim kemudian menjadi murtad. Berbeda
dengan Zakir Naik dimana penanya secara ajaib langsung mualaf hanya dengan satu
kali jawaban, Christian Prince seringkali berdebat sengit dengan lawan
bicaranya, menyampaikan dalil, menunjukkan bukti dalil melalui screenshot dari
website terpercaya, dan kadang muslim yang diajak bicara ngotot dulu sebelum
mengaku kalah debat dan murtad. Diskusi yang panjang serta argumen lawan
diskusi Christian Prince yang persis seperti saya temui saat berdiskusi dengan
muslim membuat saya percaya bahwa diskusi Christian Prince dalam videonya
bukanlah sandiwara.
Materi
kritik terhadap Islam yang disampaikan oleh Christian Prince sebenarnya bukan
hal yang baru, bahkan sudah sering saya lihat di forum debat antar agama.
Kritik Christian Prince menjadi berbeda karena dia bukan hanya mampu
menyampaikan kritik namun juga mampu meyakinkan lawan diskusinya bahwa kritik
yang dia sampaikan itu memang benar.
Satu
hal yang membuat Christian Prince menjadi spesial adalah karena dia memiliki
kemampuan Bahasa Arab sehingga dengan mudah bisa mengecek literatur dan dalil
ajaran Islam yang kebanyakan memang ditulis dalam Bahasa Arab dan bisa secara
langsung menjelaskan dan mengoreksi tafsir dan terjemahan yang dianggapnya
tidak sesuai. Ketika mencari dalil misalnya, Christian Prince dengan mudahnya
tinggal mengetik kata kunci yang dicari dalam tulisan Arab, dan ketika ada
terjemahan yang ngawur dia bisa menjelaskan kalimatnya per kata dan dibuktikan
dengan Google Translate.
Gaya
dan kemampuan Christian Prince ini mengingatkan saya terhadap sosok Ali Sina, pendiri situs FaithFreedom yang dulu sempat menghebohkan dunia
maya di tahun 2008. Bedanya, jika Ali Sina saat itu berada di posisi sebagai
ateis, Christian Prince sesuai namanya berada si posisi sebagai penganut
Kristen sehingga tujuan utamanya bukan hanya mengajak muslim untuk murtad tapi
juga mau mengakui kebenaran konsep kekristenan.
TIDAK SEMPURNA
Walau
Christian Prince nampak superior dalam setiap debat den diskusi, namun beberapa
kali saya melihat bahwa Christian Prince kehabisan argumen kemudian melakukan
teknik curang, seperti memotong argumen lawan, mengalihkan topik, atau bahkan
menyampaikan fallacy atau kesalahan logika. Christian Prince melakukan
hal ini biasanya ketika membahas topik terkait dengan ajaran Kristen, misalnya
ketika membahas ayat kekerasan dan perbudakan dalam agama Kristen atau ketika
membahas nubuat Muhammad dalam injil.
Christian
Prince nampaknya memang lebih mudah meyakinkan orang untuk percaya bahwa Islam
itu salah ketimbang meyakinkan bahwa Kristen itu benar. Hal yang menurut saya
wajar karena bagi saya setiap agama memiliki kelemahan dan celah untuk
dikritik. Muslim yang murtad dan mau masuk Kristen umumnya adalah muslim yang
sebelumnya juga meyakini kebenaran agama Abrahamik dan kisah Yesus. Ketika
muslim dari awal skeptis dengan ajaran Islam dan Kristen, muslim yang murtad
biasanya enggan mau masuk Kristen, paling bilangnya pikir-pikir dulu.
SEBARKAN SAJA
Kehadiran
sosok Christian Prince adalah hal yang langka, terutama karena kita tinggal di
dunia di mana negara mayoritas muslim umumnya melarang kritik terhadap agama
sementara di negara mayoritas non muslim pun ada banyak kasus di mana muslim
membalas kritik dengan kekerasan. Kritik terhadap Islam sangat jarang ditemui,
selain butuh modal pengetahuan, hanya orang berani yang tinggal di negara bebas
yang bisa melakukannya.
Saya
percaya bahwa kritik terhadap agama itu perlu agar ajaran agama terus bisa
berkembang menjadi semakin baik, semakin bermoral, semakin sesuai dengan ilmu
pengetahuan. Kritik Christian Prince mungkin keras, namun jika muslim memang
memiliki jawaban terhadap apa yang dituduhkan, semestinya ya tidak masalah.
Sampaikan saja jawaban atas apa yang dituduhkan oleh Christian Prince, baik
debat secara langsung atau melalui tulisan. Ideologi sebaiknya dilawan dengan
ideologi, argumen dilawan dengan argumen, pertanyaan dibalas jawaban, yang
seperti itu akan nampak lebih cerdas dan bijak.
CONTOH ANALOGI TRINITAS MENURUT CHRISTIAN PRINCE?
Dalam beberapa kesempatan, Christian Prince menjawab bahwa Trinitas ialah 1+1+1=1, bukan 1+1+1=3 seperti yang dimaksud non-Kristen yang berdebat dengannya, padahal sesungguhnya Tuhan itu tidak bisa dijelaskan dalam matematis dan jangkauan akal manusia. Sifat Tuhan itu ghoib, satu-satunya pendekatan adalah melalui mistisisme atau penuangan ide, bukan matematis.
Lalu ada juga dikala dia menjelaskan
Tritunggal dengan analogi Matahari, panas dan cahayanya. Itu juga salah.
Kenapa? Itu partialisme, membuat Allah dibagi menjadi 3 bagian.
Itu adalah pemikiran sesat.
Banyak analogi yang salah justru
menjurus ke bidat, bahkan yang sering sekali digunakan oleh orang Kristen
sendiri, seperti analogi es, air dan uap yang justru menjurus ke Sabellianisme.
Dan masih banyak analogi lain yang justru menyesatkan.
Satu-satunya analogi yang paling
mendekati ialah dengan manusia, sebab manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej. 1 : 26-27).
Analoginya, manusia memiliki TUBUH, AKAL BUDI, dan ROH. Maka dari itu
Allah juga memiliki daya hidup (Roh) serta akal budi (Firman).
Nah itu analogi yang paling mendekati dari Tritunggal.
Saya tidak tahu apakah Christian
Prince ini "terlalu Sola Scriptura" atau mungkin kurang belajar, namun harus diapresiasi atas apa yang sudah dilakukan.
Dan, jika ingin melawan suatu
argumen salah, jangan lawan juga dengan kesalahan, harus benar-benar mengecek
kebenarannya sehingga tidak ada yang sesat.