VISI : MENJADI GEREJA YANG BERSAHABAT, MEMBERDAYAKAN UMAT, SERTA MENJADI BERKAT >>> MISI : (1) Membangun umat yang bersahabat, peduli dan ramah terhadap gereja dan lingkungan sekitar (2) Mengembangkan wadah pelayanan yang partisipatif, kreatif dan inspiratif (3)Pengembangan wilayah pelayanan gereja dan masyarakat
About Me
BACAAN LEKSIONARI PADA MINGGU KU1,KU2,KU3 oleh FMS KLIK DISINI →

Jokowi Mau Berdamai dengan Corona, Ikuti Sukses Herd Immunity Ala Swedia?



Suara.com
Swedia menjadi salah satu negara yang bersikeras tidak menerapkan kebijakan lockdown atau penutupan wilayah guna memutus mata rantai penyebaran wabah virus corona covid-19.

Sejauh ini, tingkat kematian di negara berpenduduk 10,23 juta jiwa itu tak lebih besar dari negara-negara Eropa lainnya macam Inggris dan Prancis.


Merujuk data Worldometers.info, Rabu (13/5/2020), Swedia telah mencatatkan sekitar 27 ribu kasus infeksi covid-19, di mana 3.313 orang meninggal dunia.


Jumlah itu terhitung sedikit kalau merujuk tingkat kematian negara-negara Eropa lainnya, seperti Spanyol yang telah mencatatkan 26.920 kasus kematian akibat covid-19.


Kebijakan negara berpenduduk 10,23 juta jiwa itu dalam menekan kebijakan social distancing sukarela, dinilai bakal diikuti negara-negara lain.


Pasalnya, sejumlah studi mengungkapkan virus corona akan tetap bertahan di muka bumi setidaknya hingga 2022, apabila vaksin efektif belum ditemukan.


Kebijakan lockdown yang mengorbankan sisi ekonomi, dinilai tak lagi efektif, khususnya dalam menghadapi pandemi dengan jangka waktu lama.


Di Swedia, berbagai fasilitas publik seperti restoran, sekolah untuk anak-anak tetap dibuka.

Demi menurunkan kurva infeksi covid-19, pemerintah hanya membatasi beberapa aspek seperti melarang pertemuan lebih dari 50 orang.


Pemerintah Swedia tak mengungkapkan secara gamblang mengenai tujuan untuk menciptakan kekebalan kelompok (herd imunnity) dengan membiarkan sebagian besar warganya terinfeksi covid-19.

Namun, para ilmuan di negara tersebut, meyakini tujuan herd imunnity pada beberapa kota di Swedia akan segera terwujud, sebagaimana dilaporkan Foreign Affairs.


"Sebagian besar ilmuwan menyebut (herd imunnity) tercapai ketika lebih dari 60 persen populasi terinfeksi virus. Kekebalan tidak diragukan lagi adalah bagian dari strategi pemerintah yang lebih luas," tulis laporan Foreign Affairs dikutip Suara.com, Rabu (13/5/2020).


Anders Tegnell, kepala ahli epidemiologi di Badan Kesehatan Masyarakat Swedia, telah memproyeksikan kota Stockholm dapat mencapai kekebalan kelompok terhadap covid-19 pada awal bulan ini.


Sementara berdasarkan asumsi norma-norma sosial yang baru, ahli matematika Universitas Stockholm Tom Britton menghitung 40 persen kekebalan di ibu kota cukup untuk menghentikan penyebaran virus pada pertengahan Juni 2020.


Kekinian, sejumlah negara Eropa terlihat mulai melonggarkan lockdown. Denmark dan Finlandia telah membuka kembali sekolah untuk anak-anak.


Sementara Jerman diketahui mulai mengizinkan toko-toko kecil untuk buka kembali. Sedangkan Italia dan Prancis mulai mengizinkan bisnis kembali berputar.




Amerika Serikat yang kekinian menjadi negara dengan korban kematian Covid-19 tertinggi, secara 'malu-malu' juga mulai mengendurkan lockdown di beberapa negara bagian.

Foreign Affairs mengatakan, perubahan kebijakan dari negara-negara Eropa dan Amerika Serikat merupakan konsekuensi dari krisis ekonomi yang timbul akibat lockdown.

"Lockdown sama sekali tak efektif dalam jangka waktu yang lama dalam menunggu pengembangan vaksin. Melonggarkan (lockdown) akan mengurangi tekanan ekonomi, sosial, dan politik)," tulis Foreign Affairs.

Tak hanya negara-negara Eropa dan Amerika yang terlhat mulai meniru strategi Swedia dalam menghadapi virus Corona, negara Asia termasuk Indonesia memiliki gelagat serupa.




Khusus Indonesia, Presiden Joko Widodo pekan lalu, Kamis (7/5/2020), mengisyaratkan kepada masyarakat untuk bisa hidup berdampingan dengan covid-19 selama vaksin belum ditemukan.

Kendati demikian, kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih belum dicabut. Pemerintah dikatakan tengah mempertimbangkan pelonggaran.

"Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya," ujar Jokowi.

"Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan covid-19 untuk beberapa waktu ke depan."








Ini 11 Sektor yang Masih Boleh Beroperasi Selama PSBB

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di ibu kota diatur dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 33 Tahun 2020. Secara umum, dari 28 pasal yang tercantum di dalamnya, berikut aturan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar yang harus dipatuhi warga Jakarta. 1. Wajib pakai masker di luar rumah, 2. Aktivitas sekolah, 3. Aktivitas perkantoran, dihentikan dan dipindah ke rumah. 4. Kegiatan keagamaan, politik, sosial, dan budaya terutama yang melibatkan banyak orang, dihentikan 5. Pergerakan orang dan barang dibatasi, hanya diperbolehkan bagi sebelas sektor krusial 6. Makanan dan minuman hanya boleh pesan-antar. 7. Belanja kebutuhan sehari-hari diutamakan layanan antar. 8. Dilarang berkumpul dengan jumlah lebih dari 5 orang di tempat umum 9. Olahraga tidak berkelompok, dan dibatasi di sekitar rumah tinggal. 10. Ojek online atau daring hanya untuk mengangkut barang. 11. Mobil pribadi hanya boleh mengangkut maksimal 50 persen kapasitas penumpang 12. Wajib berperilaku hidup bersih dan sehat, seperti rajin mencuci tangan, dan membersihkan rumah. Dari Pergub No. 33 Tahun 2020 soal PSBB, hanya ada 11 sektor usaha yang diperbolehkan beroperasi, pengecualian ini dilakukan lantaran sektor-sektor ini memiliki peran krusial dalam kelangsungan hidup masyarakat, diantaranya ialah: 1. Kesehatan 2. Bahan pangan/ makanan/ minuman/ 3. Energi 4. Komunikasi dan Teknologi Informasi 5. Keuangan 6. Logistik 7. Perhotelan 8. Konstruksi 9. Industri strategis 10. Pelayanan dasar/ objek vital 11. Kebutuhan sehari-hari Lainnya dari

Related Posts:

Pengikut

YOUTUBE PENDETA GKI LIPPO CIKARANG

About Me
"CERAMAH PENDETA GKI LIPPO CIKARANG"KLIK DISINI →