VISI : MENJADI GEREJA YANG BERSAHABAT, MEMBERDAYAKAN UMAT, SERTA MENJADI BERKAT >>> MISI : (1) Membangun umat yang bersahabat, peduli dan ramah terhadap gereja dan lingkungan sekitar (2) Mengembangkan wadah pelayanan yang partisipatif, kreatif dan inspiratif (3)Pengembangan wilayah pelayanan gereja dan masyarakat
About Me
BACAAN LEKSIONARI PADA MINGGU KU1,KU2,KU3 oleh FMS KLIK DISINI →

TAFSIR KITAB RUT

     BUNGA MELATI 

1 PASAL SEHARI

1. Nama : Rachmat Yulianto--- Tafsiran
+62 813-8454-4246

2.Nama : P.Wisnu Budiwijaya ---Judul
+62  812-9661-4411

3. Nama : Cahyo EN
  +62 858-1029-0085

4. Nama : Herlina (HSH)
  +62 817-6567-432  

5. Nama : Lieingwong
 +62 812-9262-800

6. Nama : Wiwik Kristanto
 +62 852-8454-4246

7. Nama : Iman
 +62 813-1593-4466

Pembacaan RUT 1 (hari ke 233)

Tafsiran :

Kehilangan suami bagi seorang istri tentu lebih dari sekadar menyedihkan. Mungkin seperti kehilangan pegangan atau bahkan kehilangan separuh jiwa. Terlebih bagi perempuan yang tidak bekerja.

Ketika meninggalkan Betlehem untuk pergi ke Moab, Naomi masih bersama suami dan kedua anak laki-lakinya. Namun ia kembali ke kampung halamannya tidak lagi bersama-sama mereka (21). Itu terjadi karena mereka tidak mau bersabar berada di bawah hukuman Tuhan. Sehingga saat itu tinggal Naomi beserta kedua menantunya menjadi janda, tanpa suami sebagai tempat perlindungan dan sumber penghidupan mereka. Seolah tanpa masa depan dan tanpa harapan. Lalu siapa yang akan menolong mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?

Maka mendengar bahwa Tanah Perjanjian telah dipulihkan Allah memberikan pengharapan baru bagi Naomi, meskipun ia merasa bahwa keadaannya pada saat itu merupakan hukuman Tuhan (13, 20-21). Sebab itu tak ada jalan lain, selain pulang. Tanah Moab ternyata tidak memenuhi harapannya. Namun ia masih memikirkan kedua menantunya. Mereka masih muda dengan masa depan yang masih begitu panjang. Rasanya tak ada harapan bila mereka mengikuti dia. Maka jalan terbaik adalah meminta mereka kembali kepada orangtua mereka, agar bisa mencari suami dan melanjutkan kehidupan mereka (11-13). Keduanya semula menolak, tetapi Orpa kemudian setuju (14). Sementara Rut memilih untuk mengikuti Naomi, sang mertua, kemanapun ia pergi. Lebih dari itu, Rut sadar benar bahwa berkomitmen terhadap Naomi berarti berkomitmen juga terhadap bangsa serta Allah yang disembah oleh Naomi (16-17). Sebuah keputusan yang radikal, yang tak mudah digoyahkan (18)! Maka kelak nama Rut akan dicatat sebagai leluhur Sang Mesias.

Berkomitmen percaya dan mengikut Kristus dengan segenap hati merupakan keputusan radikal yang sesungguhnya harus diambil oleh setiap orang. Komitmen itu tentu harus nyata dalam setiap aspek hidup.

Pembacaan RUT 2 (hari ke 234)

Tafsiran :

Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir. 

Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras! 

Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan! 

Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.

Pembacaan RUT 3 (hari ke 235)

Tafsiran :

Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir dari seorang ibu mertua yang bijak, mengasihi, memikirkan; bukan saja nasibnya sendiri untuk mendapatkan penerus keluarganya yang telah tiada, tetapi memperhatikan kebahagiaan Rut. Boas, bukan hanya prihatin soal ekonomi, tetapi sedemikian lembut memperlakukan Rut. Naomi, Rut dan Boas adalah tiga tokoh berwatak terpuji yang dipertemukan Allah dalam rencana-Nya. 

Pelindung yang tepat. Zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, di mana orangtua masih berperan menentukan pasangan hidup bagi anak-anaknya. Bila hal itu masih diberlakukan di kalangan keluarga tertentu, dasar apakah yang kita pakai dalam menilai pilihan cinta anak-anak kita? Pertimbangan apakah yang pemuda masa kini pakai untuk membentuk rumah tangga? Apakah penilaian karakter seperti: kejujuran, kebaikan, kesetiaan, kelembutan hati, iman, perhatian, dlsb. merupakan hal yang lebih diutamakan daripada wajah, harta, usia, kedudukan, dlsb.? 

Renungkan: Tuhan memberkati orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan benar dan berharap hanya pada pimpinan Tuhan. 

Doa: Tuhan, pimpinlah langkah saya dalam setiap keputusan, agar benar dan Kau berkati.

Hari ke 236 pembacaan RUT 4

Tafsiran :

Semua yang diimpikan seorang wanita tentang pria ideal di masa sekarang ada dalam diri Boas: kaya, pandai, berwibawa, rendah hati, dan berkepribadian menarik. Dan, semua yang diimpikan seorang pria tentang wanita idealnya, ada dalam diri Rut: lemah lembut, tak pantang menyerah, taat dan mengasihi orang tua. Ketika bertindak memikul beban sebagai penebus menurut adat yang berlaku, Boas tidak bermimpi akan memperoleh seorang pendamping seperti Rut. Begitu pula dengan Rut. Ketika melaksanakan anjuran Naomi, Rut tidak berharap akan menjadi pendamping Boas. Tetapi rencana Allah mempersatukan mereka dalam pernikahan. 

Sekali seumur hidup. Seandainya setiap orang yang telah dan akan berkeluarga menyadari arti pernikahan, maka tidak akan terjadi perceraian. Bila ada pernikahan berada di ambang kehancuran, dapat dipastikan bahwa pernikahan itu tidak didasarkan atas dasar-dasar pertimbangan yang matang dan benar, juga tidak melibatkan watak dan pembinaan karakter pelaku-pelakunya. 

Renungkan: Kunci keberhasilan kelanggengan pernikahan Boas dan Rut adalah bahwa Tuhan berkenan atas watak dan karakter yang terpancar dalam diri mereka. Akhirnya, dari mereka lahirlah: Obed, Isai, Daud, ... Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia.


Belajar Rut 1
 "Komitmen"
 
Rut 1:16 (TB)  Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; 

Bukan keputusan yang mudah, jika Rut harus meninggalkan kenyamanan di tanah kelahiran dan pergi bersama orang yang secara ekonomi sebenarnya sedang dalam keterpurukan, dan karenanya masa depan tak menentu. Tapi komitmen dan pengorbanannya itu berbuah manis. Pintu-pintu kesempatan seolah terbuka sendiri dengan mudahnya baginya.

Karena itu tak heran jika kita Rut ini ada setelah kitab Hakim-Hakim. Jika kisah-kisah dalam Hakim-hakim menunjukkan kesukaran-kesukaran yang terjadi karena umat Israel meninggalkan Tuhan, kisah Rut sebaliknya menunjukkan berkat-berkat yang Tuhan berikan pada seorang asing yang rela meninggalkan kepercayaannya untuk mengambil komitmen kepada Allah. Ingin seperti Rut yang hidupnya diangkat luar biasa ? Kuncinya adalah Komitmen! Mari ambil komitmen untuk senantiasa menjadikan Allah sebagai nomor satu dalam hidup kita, maka Ia pun akan senantiasa menomorsatukan hidup kita.

Selamat menjalani kehidupan ini dengan terus bersandar kepada Allah. Tuhan Yesus memberkati. Amin 

Belajar Ruth 2
"Boas yang Membekas"

Rut 2:4 (TB)  Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!" 

Tak perlu memusingkan apakah Boas saat itu jatuh cinta pada Ruth pada pandangan pertama atau tidak, karena sebenarnya kitalah yang seharusnya jatuh hati pada sikap Boas pada pandangan pertama. Melalui kalimat pertamanya kepada para pekerja, tuan tanah terpandang dan kaya raya ini menunjukkan bahwa ia mengasihi Tuhan dan ingin agar orang-orang yang ada disekitarnya kelimpahan berkat Tuhan. Ini sedikit banyak menunjukkan bagaimana ia memperlakukan orang-orang yang ada di sekitarnya (termasuk bawahannya). Karenanya, sebenarnya bukanlah hal yang luar biasa apabila ia memperlakukan Ruth dengan begitu baik, apalagi ia sudah mengetahui betapa menderitanya Ruth sebelumnya, dan bahwa ia adalah menantu Naomi, kerabat dekatnya.
Dengan segala kelebihannya, ia tahu benar bagaimana cara menjangkau dan memperlakukan orang-orang yang Tuhan izinkan untuk berada di dalam lingkar pengaruhnya. Kalau Tuhan izinkan Tuhan memberikan kita orang yang cukup berpengaruh, pastikan kita bersikap seperti Boas yang penuh dengan kepedulian, kebaikan, kemurahan hati, dan kesopanan._

Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Ruth 3
"Cinta Jangan Gegabah" 

Rut 3:12 (TB)  Maka sekarang, memang aku seorang kaum yang wajib menebus, tetapi walaupun demikian masih ada lagi seorang penebus, yang lebih dekat dari padaku.

Setelah menyiratkan terima kasihnya pada Rut yang memilihnya sebagai suami (ay. 10), ia pun berjanji akan menikahi Rut jika seorang penebus yang memiliki hubungan lebih dekat dengan Elimelekh untuk tidak mengambil haknya (ay.13). Ya, meski Boas memiliki keinginan untuk menikahi Rut, ia tidak ingin bertindak gegabah dan menyalahi hukum Taurat. Boas memilih bersabar dan mentaati Allah.

Karenanya kisah Boas ini semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Hendaknya dalam hubungan semacam ini, bukan hasrat pribadi, tapi firman Tuhan yang lebih diutamakan. Bukan "apa yang saya mau", tapi "apa yang Tuhan mau"lah yang hendaknya menjadi alasan kita dalam mengambil sebuah keputusan terkait hal-hal semacam ini. Boas telah memilih yang terbaik, bagaimana dengan kita ?

Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Rut 4:1-17
"The Grandparent Power" 

Dalam kitab injil 2 Timotius 1:5 (TB)  Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 

Pentingnya peran orang tua dalam hidup anak memang tidak bisa disangkal, tapi kakek dan nenek pun sebenarnya memainkan kunci penting bagi kelanjutan hidup sang cucu. Kehadiran kakek nenek seringkali memainkan peran kunci dalam hidup tokoh-tokoh terkenalnya: Hizkia misal. Ia adalah salah satu raja terbaik yang Israel miliki, tapi ayahnya adalah Ahas, raja terburuk Israel. Meski demikian, Hizkia meneladani kakeknya, Yotam, raja yang dikenal takut akan Tuhan. Lalu contoh lainnya Timotius. Dalam 1 Timotius 1:5 jelas tidak hanya ibu, tapi juga nenek Timotius, Lois yang mempunyai peran sangat penting dalam mendidiknya. Iman Timotius pada Tuhan itu berasal dari iman neneknya, Lois, kemudian turun pada ibunya, Eunike, hingga sampai kepadanya.

Sering kali, kakek-nenek adalah jembatan yang efektif menghubungkan anak dengan orang tua dan Tuhan. Sayangnya, pada zaman yang semakin modern ini, peran mereka menjadi sangat minim daripada seharusnya karena keadaan. Namun jika kita merasa bahwa mereka yang membutuhkan kita (sebagai anak atau cucu), kita salah besar karena sebenarnya kita dan anak-anak kitalah yang membutuhkan mereka. Milikilah hubungan yang baik dengan mereka, supaya mereka, kita dan anak-anak kita dapat saling memperkaya hidup.

Selamat berkarya dan milikilah hubungan yang baik dengan orang tua kita. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Related Posts:

Pengikut

YOUTUBE PENDETA GKI LIPPO CIKARANG

About Me
"CERAMAH PENDETA GKI LIPPO CIKARANG"KLIK DISINI →