BUNGA MELATI
1 PASAL SEHARI
Pembacaan RUT 1 (hari ke 233)
Tafsiran :
Kehilangan suami bagi seorang istri tentu lebih dari sekadar menyedihkan. Mungkin seperti kehilangan pegangan atau bahkan kehilangan separuh jiwa. Terlebih bagi perempuan yang tidak bekerja.
Ketika meninggalkan Betlehem untuk pergi ke Moab, Naomi masih bersama suami dan kedua anak laki-lakinya. Namun ia kembali ke kampung halamannya tidak lagi bersama-sama mereka (21). Itu terjadi karena mereka tidak mau bersabar berada di bawah hukuman Tuhan. Sehingga saat itu tinggal Naomi beserta kedua menantunya menjadi janda, tanpa suami sebagai tempat perlindungan dan sumber penghidupan mereka. Seolah tanpa masa depan dan tanpa harapan. Lalu siapa yang akan menolong mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari?
Maka mendengar bahwa Tanah Perjanjian telah dipulihkan Allah memberikan pengharapan baru bagi Naomi, meskipun ia merasa bahwa keadaannya pada saat itu merupakan hukuman Tuhan (13, 20-21). Sebab itu tak ada jalan lain, selain pulang. Tanah Moab ternyata tidak memenuhi harapannya. Namun ia masih memikirkan kedua menantunya. Mereka masih muda dengan masa depan yang masih begitu panjang. Rasanya tak ada harapan bila mereka mengikuti dia. Maka jalan terbaik adalah meminta mereka kembali kepada orangtua mereka, agar bisa mencari suami dan melanjutkan kehidupan mereka (11-13). Keduanya semula menolak, tetapi Orpa kemudian setuju (14). Sementara Rut memilih untuk mengikuti Naomi, sang mertua, kemanapun ia pergi. Lebih dari itu, Rut sadar benar bahwa berkomitmen terhadap Naomi berarti berkomitmen juga terhadap bangsa serta Allah yang disembah oleh Naomi (16-17). Sebuah keputusan yang radikal, yang tak mudah digoyahkan (18)! Maka kelak nama Rut akan dicatat sebagai leluhur Sang Mesias.
Berkomitmen percaya dan mengikut Kristus dengan segenap hati merupakan keputusan radikal yang sesungguhnya harus diambil oleh setiap orang. Komitmen itu tentu harus nyata dalam setiap aspek hidup.
Pembacaan RUT 2 (hari ke 234)
Tafsiran :
Keuletan Rut dari pagi hingga sore hari menarik perhatian Boas, sehingga ia menanyakan "siapakah perempuan itu?" Perhatian yang diberikan Boas meluas, mulai dari memberikan izin, menjanjikan perlindungan khusus, sampai makan roti bersama karyawannya, bahkan ia pun diizinkan membawa roti untuk Naomi. Boas sungguh mengagumi kebaikan hati Rut kepada Naomi. Begitu pula sebaliknya, Rut segera memahami bahwa semua perlakuan Boas padanya adalah suatu kehormatan besar. Inilah kesempatan bagi Rut untuk terus bekerja keras sebelum panen berakhir.
Jangan menyia-nyiakan kesempatan. Rut adalah wanita pintar. Ia peka memahami situasi, gesit memanfaatkan kesempatan yang diberikan dengan pertimbangan matang. Kesempatan yang diberikan Boas dimanfaatkannya untuk mengumpulkan gandum; dan Tuhan memberkati kerja keras Rut. Perhatian dan kesempatan yang ada pada kita sering menjadikan kita manusia santai. Belajarlah dari Rut yang menghargai perhatian dan meraih kesempatan dengan berjuang dan kerja keras!
Renungkan: Rut mengawali perjuangan hidupnya dengan kerja keras. Dan, hasilnya sungguh mengherankan!
Doa: Tuhan, tuntunlah tanganku, agar mau bekerja keras. Berilah kepekaan, agar saya mampu melihat kesempatan baik dari Tuhan dengan mata hati saya.
Pembacaan RUT 3 (hari ke 235)
Tafsiran :
Sulit untuk memahami dan menyelami keputusan Rut untuk melaksanakan anjuran Naomi. Tetapi perintah atau anjuran itu lahir dari seorang ibu mertua yang bijak, mengasihi, memikirkan; bukan saja nasibnya sendiri untuk mendapatkan penerus keluarganya yang telah tiada, tetapi memperhatikan kebahagiaan Rut. Boas, bukan hanya prihatin soal ekonomi, tetapi sedemikian lembut memperlakukan Rut. Naomi, Rut dan Boas adalah tiga tokoh berwatak terpuji yang dipertemukan Allah dalam rencana-Nya.
Pelindung yang tepat. Zaman sekarang bukan lagi zaman Siti Nurbaya, di mana orangtua masih berperan menentukan pasangan hidup bagi anak-anaknya. Bila hal itu masih diberlakukan di kalangan keluarga tertentu, dasar apakah yang kita pakai dalam menilai pilihan cinta anak-anak kita? Pertimbangan apakah yang pemuda masa kini pakai untuk membentuk rumah tangga? Apakah penilaian karakter seperti: kejujuran, kebaikan, kesetiaan, kelembutan hati, iman, perhatian, dlsb. merupakan hal yang lebih diutamakan daripada wajah, harta, usia, kedudukan, dlsb.?
Renungkan: Tuhan memberkati orang-orang yang berani mengambil keputusan dengan benar dan berharap hanya pada pimpinan Tuhan.
Doa: Tuhan, pimpinlah langkah saya dalam setiap keputusan, agar benar dan Kau berkati.
Hari ke 236 pembacaan RUT 4
Tafsiran :
Semua yang diimpikan seorang wanita tentang pria ideal di masa sekarang ada dalam diri Boas: kaya, pandai, berwibawa, rendah hati, dan berkepribadian menarik. Dan, semua yang diimpikan seorang pria tentang wanita idealnya, ada dalam diri Rut: lemah lembut, tak pantang menyerah, taat dan mengasihi orang tua. Ketika bertindak memikul beban sebagai penebus menurut adat yang berlaku, Boas tidak bermimpi akan memperoleh seorang pendamping seperti Rut. Begitu pula dengan Rut. Ketika melaksanakan anjuran Naomi, Rut tidak berharap akan menjadi pendamping Boas. Tetapi rencana Allah mempersatukan mereka dalam pernikahan.
Sekali seumur hidup. Seandainya setiap orang yang telah dan akan berkeluarga menyadari arti pernikahan, maka tidak akan terjadi perceraian. Bila ada pernikahan berada di ambang kehancuran, dapat dipastikan bahwa pernikahan itu tidak didasarkan atas dasar-dasar pertimbangan yang matang dan benar, juga tidak melibatkan watak dan pembinaan karakter pelaku-pelakunya.
Renungkan: Kunci keberhasilan kelanggengan pernikahan Boas dan Rut adalah bahwa Tuhan berkenan atas watak dan karakter yang terpancar dalam diri mereka. Akhirnya, dari mereka lahirlah: Obed, Isai, Daud, ... Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia.