VISI : MENJADI GEREJA YANG BERSAHABAT, MEMBERDAYAKAN UMAT, SERTA MENJADI BERKAT >>> MISI : (1) Membangun umat yang bersahabat, peduli dan ramah terhadap gereja dan lingkungan sekitar (2) Mengembangkan wadah pelayanan yang partisipatif, kreatif dan inspiratif (3)Pengembangan wilayah pelayanan gereja dan masyarakat
About Me
BACAAN LEKSIONARI PADA MINGGU KU1,KU2,KU3 oleh FMS KLIK DISINI →

TAFSIR KITAB KEJADIAN

             BUNGA MELATI

    
1 PASAL SEHARI

BACAAN KITAB KEJADIAN   1 - 50

1. Nama : Rachmat Yulianto--- Tafsiran
+62 813-8454-4246

2.Nama : P.Wisnu Budiwijaya ---Judul
+62  812-9661-4411

3. Nama : Cahyo EN
  +62 858-1029-0085

4. Nama : Herlina (HSH)
  +62 817-6567-432

5. Nama : Lieingwong
 +62 812-9262-800

6. Nama : Wiwik Kristanto
 +62 852-8454-4246

7. Nama : Iman
 +62 813-1593-4466



Pembacaan KEJADIAN 45

Tafsiran :

Yusuf tahu bahwa ia tidak dapat melupakan apa yang telah dilakukan saudara-saudaranya. Tidak mudah baginya untuk mengampuni mereka, tetapi kasih dan pertolongan Allah yang ia alami telah mendorong dirinya untuk mengampuni orang yang telah bersalah padanya. Ia sadar bahwa jalan perdamaian dengan saudara-saudaranya adalah melalui pengampunan yang ia berikan kepada mereka. Yusuf mau berdamai dan bersedia mengampuni saudara-saudaranya itu.

Pengampunan Yusuf dinyatakan ketika ia dengan murah hati mau memaafkan mereka dan berbagi hartanya meskipun saudara-saudaranya itu tidak setia kepadanya (22). Yusuf memberikan kepada mereka masing-masing sepotong pesalin untuk dipakai sebagai ganti baju mereka yang lama. Pada masa perjanjian lama, penggantian pakaian atau baju melambangkan terjadinya perdamaian (Kej. 35:1-7; 41:14). Pemberian pesalin dari Yusuf kepada masing-masing saudaranya menunjukkan bahwa Yusuf telah mengampuni mereka. Yusuf berharap, melalui pendamaian ini, kesebelas saudaranya dapat memusatkan perhatian untuk mengurus perpindahan keluarga mereka dan menjemput ayah mereka ke tanah Mesir agar mereka semua selamat dari bahaya kelaparan. Hal ini ia nyatakan sewaktu mengantar mereka pulang dengan menasihati mereka untuk tidak bertengkar di jalan (24), karena Yusuf tahu watak dari kesebelas saudaranya (Kej. 42:21-22).

Tindakan Yusuf kepada saudara-saudaranya itu merupakan suatu gambaran kasih karunia sebagaimana yang Allah tunjukkan melalui Yesus Kristus kepada kita. Allah telah mengampuni dosa dan kesalahan kita dan Ia telah bersedia untuk mencurahkan kebaikan-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus. Sebenarnya kita tidak pantas untuk menerima pengampunan itu, tetapi karena anugerah Tuhan kita dapat memperolehnya. Oleh karena itu mengucap syukurlah atas keselamatan yang telah kita terima dengan cuma-cuma dan peganglah keselamatan itu erat-erat dengan cara menjalani hidup kita dengan tidak bermain-main lagi dengan dosa.

Pembacaan KEJADIAN 46

Tafsiran :

Cemas dan khawatir, itulah yang dirasakan oleh Yakub karena kepindahannya ke Mesir. Ia tidak merasa nyaman. Perpindahannya akan menyebabkan dirinya menjadi orang asing. Hal ini berbeda dengan di Hebron bila ia tetap berada di sana (Kej. 35:27). Yakub lebih merasa nyaman dan aman di kota yang telah ia tinggali bersama keluarga besarnya selama bertahun-tahun. Di kota ini, Yakub telah mengenal lingkungan sekitarnya, begitu juga dengan keberadaan teman-teman dari lingkungan keluarga mereka, tetapi sekarang waktunya sudah tiba bagi mereka semua untuk pindah (1).

Rasa cemas dan khawatir ini rupanya diperhatikan oleh Allah (2). Pada malam hari setelah Yakub memberikan persembahan korban, Allah berfirman kepadanya. Allah hadir untuk menguatkan Yakub, yang hendak meninggalkan tanah sendiri dan pergi ke sebuah negara asing, tanah Mesir. Kedatangan Tuhan kepada Yakub di malam hari adalah untuk meyakinkan dia bahwa Mesir merupakan tempat yang aman bagi dia dan keluarganya. TUHAN ingin mengingatkan Yakub bahwa Dia tidak dibatasi oleh tanah Kanaan. Dia adalah Tuhan seluruh bumi, termasuk Mesir (Yos. 3:11, 13; Mzm 83:18). Tuhan akan menemani Yakub ke Mesir dan memberkatinya (4), seperti Dia telah menemani dan memberkati Yusuf (Kej. 39:2, 21). Janji ini dipertegas oleh Allah, bahwa kelak ketika ia meninggal Yusuflah yang akan mengatupkan kelopak matanya dan jasadnya tidak akan dikubur di Mesir (4).

"Yakub, Yakub", sapaan Allah kepada Yakub mengingatkan kita akan sapaan Allah kepada Abraham (Kej. 22:11), Samuel (10.), Marta (Luk. 10:41), dan juga Paulus (Kis. 9: 4). Ini adalah suatu tanda keakraban Allah pada pribadi yang disapa-Nya. Sapaan ini menjamin kita bahwa Tuhan mengenal pribadi serta kebutuhan kita masing-masing. Ia tahu betul akan ketakutan kita masing-masing dan Ia bersedia untuk menemani perjalanan kehidupan kita sebagaimana Ia menemani Yakub menuju Mesir. Janganlah Anda takut dalam menghadapi hidup sebab Allah selalu setia.

Pembacaan KEJADIAN 47

Tafsiran :

Sejak awal hidup Yusuf terlihat paparan kemuliaan dalam hidupnya. Ketika mengurusi keluarga asalnya, satu persatu kemuliaan dirinya terperaga indah. Menakjubkan, seorang yang berasal dari kaum gembala, melalui tempaan berat sampai jadi budak dan terpenjara, memperlihatkan ini:

Pertama, ia melaporkan kedatangan keluarga asalnya itu kepada Firaun. Memang Yusuf adalah orang kepercayaan Firaun, tetapi ia juga bawahan Firaun. Ia minta izin untuk keluarga asalnya itu tinggal di Mesir.

Kedua, Yusuf memperkenalkan para saudaranya kepada Firaun. Tindakan ini menunjukkan pengampunannya terhadap mereka. Tak ada dendam dalam hati Yusuf. Seperti Kristus memperhitungkan kita yang berdosa di dalam Dia, demikian Yusuf memperlakukan mereka sebagai saudara, tanpa keterangan buruk masa lalu mereka. Karena hal ini, saudaranya mendapat pekerjaan menjadi gembala ternak Firaun.

Ketiga, sesudah memperoleh perkenan Firaun untuk keluarganya tinggal di Gosyen, Yusuf membawa Yakub, ayahnya. Luar biasa tindakan Yusuf! Firaun ia perlakukan sebagai raja, penguasa dunia waktu itu. Kini ia memperlakukan Yakub, ayahnya, sebagai wali yang melaluinya berkat-berkat Allah dialirkan. Ia meminta agar Yakub memberkati Firaun. Firaun adalah raja dunia, tetapi Yakub adalah orang pilihan Allah yang melaluinya berkat-berkat Allah mengalir untuk dunia ini. Yusuf menempatkan kuasa dunia di bawah kuasa Ilahi.

Pernyataan Yakub untuk Firaun mengandung nubuat penting bagi Firaun, juga bagi kita. Ia menyebut perjalanan hidupnya sebagai "hari-hari, " yang menegaskan kesementaraan hidup. Bagi Yakub, hidup di dunia adalah "pengembaraan" sebab kita semua seharusnya fokus pada sasaran hidup berjumpa Pencipta dan Penyelamat kita. Ia menyebut bahwa dibanding bapa leluhur lain, hidupnya penuh penderitaan.

Tuhan memang tidak menawarkan hidup yang mulus dan penuh kemudahan, melainkan hidup yang membuat orang belajar untuk bergantung dan menantikan Tuhan.

Pembacaan KEJADIAN 48

Tafsiran :

Kita telah melihat betapa Yakub mengubah posisi tangannya untuk memberkati kedua putra Yusuf. Menurut pertimbangan budaya Ibrani kuno, semestinya Manasye yang sulung diberkati dengan tangan kanan Yakub (Kej. 48:13-14). Sisi kanan lazimnya melambangkan kehormatan, kekuasaan, dan perlindungan (Mzm. 110:1; 80:18). Melihat "kejanggalan" tersebut, Yusuf berniat untuk mengoreksinya. Tangan Yakub yang berada di atas kepala Efraim dipindahkannya ke atas kepala Manasye (17). Yusuf bahkan juga mengungkapkan keberatannya dengan kata-kata (18). Mungkin Yakub dianggap keliru karena matanya yang sudah sedemikian rabun (Kej. 48:10). Namun, tanggapan Yakub menepis kemungkinan itu.

Tindakannya yang membalikkan urutan Efraim dan Manasye memang disengaja. Sampai dua kali dikatakannya, "Aku tahu." (19). Keduanya sama-sama akan menjadi bangsa yang besar, tetapi Efraim sebagai adik akan mengungguli Manasye. Lagi-lagi, kita melihat pola yang terjadi dalam hidup para leluhur Israel. Bukan anak sulung melainkan anak bungsu yang dipilih Tuhan untuk mewujudkan rencana-Nya. Dalam hidup Yakub pun, anak bungsu yang menerima berkat sulung dari Ishak (Kej. 27:27-28). Apakah kelebihan Efraim dari Manasye? Tidak ada petunjuk apa pun dalam bacaan kita mengenai kualitas atau kualifikasi khusus Efraim. Pilihan ini sungguh-sungguh merupakan pilihan bebas berdasarkan anugerah.

Manusia kerap mengukur berdasarkan pertimbangan manusiawi, seperti urutan kelahiran. Namun, pemilihan dan berkat Allah tidak terikat pada kriteria kita. Efraim dan Manasye sama-sama diberkati Allah. Kepada mereka, Ia menjanjikan penyertaan-Nya sampai ke Tanah Perjanjian.

Sebagai keturunan Abraham berdasarkan iman kepada Kristus, pemberian Tuhan atas kita pun tidak didasarkan pada kriteria yang serba "masuk akal". Daripada membanding-bandingkan berkat Allah yang diterima secara berbeda-beda, lebih baik kita tahu diri dan mensyukuri kemurahan-Nya atas panggilan kita menjadi umat-Nya (Rm. 9:16-18)

Pembacaan KEJADIAN 49

Tafsiran :

Brbeda dengan nada peringatan keras yang terdengar dalam pesan terakhir Yakub kepada Ruben, Simeon, dan Lewi, kita mendengar nada sebaliknya dalam wasiat kepada Yehuda. Menggantikan kedudukan ketiga saudaranya itu, Yehuda menjadi yang terkemuka di antara anak-anak Israel. Sekalipun tanpa hak kesulungan, Yehuda akan memimpin keturunan ayahnya. Serupa dengan pengalaman Yusuf (Kej. 37:7-10), saudara-saudara Yehuda akan sujud kepadanya (8).

Yehuda digambarkan sebagai singa yang menggentarkan hati para lawannya (9). Dialah yang akan memegang tongkat kepemimpinan bukan saja atas bangsanya sendiri, tetapi juga atas bangsa-bangsa (10). Di bawah kepemimpinan Yehuda, negeri mereka akan berlimpah anggur dan susu, gambaran mengenai kesejahteraan dan kemakmuran yang luar biasa (11-12). Gambaran-gambaran yang diberikan di sini tidak perlu dimengerti secara harfiah. "Mata yang merah karena anggur" (12) tidak berarti bahwa mabuk anggur merupakan ciri kemakmuran. Maksudnya hanyalah untuk menggambarkan kelimpahan anggur dalam negeri itu di kemudian hari.

Sebenarnya berkat yang diungkapkan Yakub mengenai Yehuda ini pernah digenapi pada masa kejayaan Israel di bawah pemerintahan Raja Daud. Israel begitu makmur dan berkuasa di antara bangsa lain. Namun, penggenapan itu masih belum merupakan penggenapan yang bersifat sepenuhnya. Sebab penggenapan yang sesungguhnya hanya ada di dalam diri Yesus Kristus. Umat pengikut Kristus di kemudian hari memahami penggenapannya yang penuh dalam kedatangan Mesias. Dialah "singa dari suku Yehuda" (Why. 5:5) yang telah menang atas Iblis dan maut. Melampaui kelimpahan anggur dan susu yang fana, Kristus yang telah menang itu menjanjikan buah pohon kehidupan bagi semua yang menang bersama Dia (Why. 2:7). Berkat Yakub dalam wasiat terakhirnya benar-benar melampaui batas suku Yehuda. Kini berkat itu ditawarkan kepada kita yang bersedia menanggapi undangan Yesus Kristus, Sang Singa dari Yehuda.

Pembacaan KEJADIAN 50

Tafsiran:

Apa yang bakal terjadi? Pertanyaan menyangkut masa depan kerap dilontarkan anak-anak yang ditinggal oleh orangtua mereka. Anak-anak Yakub pun merasa khawatir. Mereka dikejar rasa bersalah dan ketakutan akan pembalasan atas perbuatan mereka yang keji terhadap Yusuf. Dalam pandangan Ibrani kuno, hukum pembalasan ini sedemikian kuat pengaruhnya. Mereka yang berbuat jahat tidak akan luput dari hukuman. Pandangan inilah yang tercermin dalam ungkapan penyesalan saudara-saudara Yusuf di hadapannya ketika mereka diharuskan membawa saudara bungsunya (Kej. 42:20-22). Ketakutan ini juga yang membayang ketika Yusuf menyingkapkan jati dirinya di hadapan saudara-saudaranya (Kej. 45:3).

Alangkah bedanya pandangan Yusuf tentang semua kejadian buruk yang menimpanya! Bagi Yusuf, tindakan mereka yang jahat justru telah diubah Allah menjadi rencana keselamatan (Kej. 45:7). Dalam kedudukan yang diraihnya, tak terpikir olehnya rencana pembalasan atas saudara-saudaranya. Malah, ia meyakini, di tangan Allah, rencana jahat pun dapat menjadi berkat.

Saudara-saudara Yusuf sujud di hadapannya dan menawarkan diri menjadi budaknya (18). Bukankah ini penggenapan mimpinya yang paling nyata (Kej. 37:6)? Tetapi, justru tindakan ini menyedihkan hatinya. Ia menangis mendengar permohonan ampun mereka setelah kematian ayah mereka. Mirip teguran Yakub terhadap Rahel (Kej. 30:2), Yusuf menegur mereka: "Aku inikah pengganti Allah?" (19). Dengan kata lain, ia tidak berhak menghukum mereka. Hanya Allah yang menentukan hidup mati mereka!

Memang sulit memercayai rencana Allah di balik penderitaan bila kita sedang menjadi korban kejahatan atau ketidakadilan. Namun seperti yang kita pelajari dari kisah Yusuf, kita diajak melihat Tangan Yang Tak Kelihatan itu menuntun perjalanan hidup kita, bahkan di saat terburuk dan terpuruk (Rm. 8:28). Seperti Yusuf, kiranya iman kepada-Nya mengubah hati kita, dari kesesakan, pahit getir, menjadi hati yang penuh pengampunan!



Belajar Kejadian 43

 Tetap Percaya !

Kejadian 43:1 (TB) Tetapi hebat sekali kelaparan di negeri itu. 

Masa kelaparan hebat boleh terjadi, tapi Yakub tetap beriman kepada Tuhan (ay.14). Inilah sikap iman yang perlu kita teladani. Menjadi orang percaya bukan berarti berjalan dalam kemudahan. Menjadi orang Kristen bukan berarti bebas dari pergumulan hidup. Tapi satu hal yang kita percaya, Tuhan itu setia terhadap janji-Nya. Bukankah akhirnya kita membuktikan bahwa janji Tuhan sungguh digenapi ? Yakub menjadi bangsa yang besar dan sangat diberkati !

Tetaplah percaya di saat kenyataan hidup bertolak belakang dengan janji Tuhan dalam hidup kita.

Selamat berjuang dan tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 🙏🏻

 Belajar Kejadian 44

 Kisah Pengorbanan

 Kejadian 44:33 (TB)  Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama dengan saudara-saudaranya.

Beberapa ahli Alkitab mengatakan bahwa pengorbanan yang dilakukan Yehuda untuk menggantikan Benyamin merupakan topologi dari pengorbanan Yesus untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Karena itu bukan secara kebetulan kalau Yesus, Sang Mesias, lahir dari garis keturunan Yehuda, bukan dari suku yang lain ! Demikian suku Yehuda diberkati sebagai suku yang memegang tongkat kerajaan Israel turun-temurun (Kejadian 49:10). Yehuda diberkati luar biasa karena ia memiliki sikap berkorban.

Kesediaan berkorban, sebuah sikap yang semakin langka kita jumpai di zaman egosentris ini. Sesungguhnya kasih kita diuji dari seberapa besar pengorbanan yang telah kita lakukan, Semakin besar kasih kita, semakin besar pengorbanan yang kita lakukan. Dalam situasi tertentu terkadang kita diperhadapkan dengan sebuah pilihan: memilih berkorban atau memilih cari aman dengan bersikap apatis. Meski tidak menyenangkan, pilih untuk berkorban. Pengorbanan mendahului kehormatan, bukankah Yehuda akhirnya dimuliakan oleh Tuhan ? Melalui garis keturunan Yehuda lahirlah raja-raja Israel !

Selamat berjuang, kasihlah dengan mulai mengasihi orang-orang terdekat kita. Tuhan Yesus Memberkati. Amin

Belajar Kejadian 45

 "Menutupi Pelanggaran"

 Kejadian 45:1 (TB) Ketika itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf, ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya. 

Mengapa Yusuf harus menyuruh orang Mesir ke luar seolah-olah ada sesuatu yang dirahasiakan?

Yusuf menyuruh semua orang Mesir keluar karena ia tidak mau orang-orang Mesir tahu kejahatan saudara2nya kepadanya di waktu dulu! Yusuf tidak mau orang-orang Mesir tahu bahwa saudara-saudaranyalah yang menjualnya sebagai budak di Mesir ! Yusuf tidak hanya mengampuni saudara-saudaranya, tapi juga menutup aib saudara-saudaranya itu. Itulah kasih ! Kasih menutupi segala sesuatu (1Korintus13:7).

Kasih seharusnya tidak hanya mengampuni tapi juga menutupi pelanggaran. Mari berhenti "menjemur" noda kesalahan orang lain di tempat umum. Aib tak seharusnya diumbar, aib harusnya ditutupi. Bersediakah kita seperti Yusuf yang tidak hanya mengampuni tapi juga menutupi kesalahan orang lain ?

 Kasih tidak hanya mengampuni tapi juga menutupi pelanggaran 

Selamat malam, Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Kejadian 46

 "Hikmat Yusuf"

Kejadian 46:34 (TB)  maka jawablah: Hamba-hambamu ini pemelihara ternak, sejak dari kecil sampai sekarang, baik kami maupun nenek moyang kami — dengan maksud supaya kamu boleh diam di tanah Gosyen." — Sebab segala gembala kambing domba adalah suatu kekejian bagi orang Mesir. 

Inilah kombinasi dari visi, iman, dan hikmat ! Keberhasilan Yusuf menempatkan keluarganya di Gosyen karena ketiga hal itu. Demikian juga halnya dengan hidup kita. Jika kita ingin meraih kehidupan yang berhasil kita perlu mempraktekkan "hikmat Yusuf" itu.

Pertama, kita harus memiliki visi atau tujuan yang jelas. Dengan memiliki tujuan yang jelas, kita tahu persis hal-hal apa yang hendak kita capai.

Kedua, milik iman seolah-olah visi itu sudah ada di genggaman tangan kita. Langkah iman menentukan apakah visi kita menjadi kenyataan atau tidak. Kalau saja Yusuf tidak langsung menempatkan keluarganya di Gosyen, bisa saja Firaun memberikan alternatif tempat yang lain.

Ketiga, memiliki hikmat dalam bertindak. Yusuf tidak hanya mengambil langkah iman, tapi ia juga hati-hati dalam bertindak. Yusuf tidak gegabah, karena itu ia sudah mengajari keluarganya bagaimana seandainya ditanya Firaun tentang pekerjaannya. Terbukti hikmat Yusuf membuat keluarganya diam di tanah Gosyen dan mendapat berkat yang luar biasa di tanah itu.

Selamat berkarya miliki langkah iman dan hikmat dalam menjalankan visi dalam kehidupan ini. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Kejadian 48

 "Anugerah" 

Kejadian 48:14 (TB)  Tetapi Israel mengulurkan tangan kanannya dan meletakkannya di atas kepala Efraim, walaupun ia yang bungsu, dan tangan kirinya di atas kepala Manasye — jadi tangannya bersilang, walaupun Manasye yang sulung.

Apakah kelebihan Efraim dibandingkan Manasye? Alkitab tidak memberikan petunjuk apapun yang membuat Efraim layak mendapat berkat anak sulung. Demikian juga Alkitab tidak memberikan petunjuk tentang dosa Manasye sehingga ia yang sulung justru diberkati sebagai yang bungsu. Semua murni merupakan pilihan bebas berdasarkan anugerah Tuhan l. Hal seperti ini sepenuhnya berada dalam area kedaulatan Tuhan. 

Adilkah jika pekerja yang datang di pagi hari, di siang hari, dan di sore hari mendapat upah yang sama  (Mat. 20:1-16)? Dalam kacamata dunia itu tidak adil, tapi dalam kacamata Tuhan itu anugerah. Dalam kedaulatan -Nya, Allah bebas memberikan anugerah kepada siapa saja yang dikehendaki -Nya. Tidak perlu iri, apalagi menjadi kecewa ketika melihat seseorang sepertinya lebih diistimewakan Tuhan daripada kita. Sebab kita pun sebenarnya kerap mendapat hal-hal istimewa dari Tuhan, yang mana orang lain tidak mendapatnya. Masing-masing mendapat bagiannya sendiri-sendiri. Meski Efraim diberkati lebih dibandingkan Manasye, bukankah Manasye sendiri tetap mendapat berkat dari Yakub? Adalah lebih baik kalau kita bersyukur untuk berkat yang kita terima, daripada mempersoalkan berkat orang lain yang lebih besar dari kita.

Dalam kedaulatan -Nya, Tuhan bebas memberikan anugerah kepada siapa saja yang dikehendaki -Nya.

Selamat malam dan bersyukur atas berkat yang Tuhan anugerahkan kepada kita hari ini. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Kejadian 49

 "Berkat Karena Perbuatan"

 Kejadian 49:4 (TB) Engkau yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama, sebab engkau telah menaiki tempat tidur ayahmu; waktu itu engkau telah melanggar kesuciannya. Dia telah menaiki petiduranku! 

Dalam pasal 49, kita melihat bahwa berkat yang diturunkan Yakub sangat bergantung dengan bagaimana anak-anak Yakub menjalani kehidupannya di masa lalu.

Ruben harusnya menjadi yang terutama dalam keluhuran karena ia anak sulung. Namun karena Ruben meniduri gundik ayahnya (Kej. 35:22a), maka Ruben tidak lagi menjadi yang terutam. Demikian juga dengan Simeon dan Lewi, mereka diserakkan di antara Israel karena kekerasan dan pembantaian yang pernah mereka lakukan kepada Sikhem dan penduduk Hewi ( Kejadian 34). Sebaliknya, Yehuda  mendapat berkat yang luar biasa dari Yakub. Tongkat kerajaan akan menjadi milik Yehuda, nantinya nubuatan ini digenapi sebab raja-raja Israel lahir dari garis keturunan Yehuda. Mengapa Yehuda diberkati ? Karena ia bersedia berkorban dan menggantikan Benyamin saat hendak dijadikan budak (Kej.44).

Memang Tuhan bisa memberkati karena anugerah-Nya semata. Tapi Tuhan bisa memberkati karena melihat sikap dan perbuatan kita. Siapa menabur akan menuai. Orang yang menabur kebaikan akan menuai kebaikan. Siapa yang menabur kejahatan akan menuai malapetaka. Karena itu hati-hatilah dalam menjalani hidup sebab sesungguhnya Tuhan memperhitungkan setiap perbuatan kita dan mengganjarnya sesuai perbuatan kita. Dalam Roma 2:6 dikatakan, "Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya," Ya perbuatan kita ternyata diperhitungkan Tuhan !

Perbuatan kita bisa menentukan seperti apa berkat Tuhan yang akan kita terima

Selamat berkarya dan berjuang tetap semangat. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 

Belajar Kejadian 50

 "Benar-benar Mengampuni"

Kejadian 50:15 (TB)  Ketika saudara-saudara Yusuf melihat, bahwa ayah mereka telah mati, berkatalah mereka: "Boleh jadi Yusuf akan mendendam kita dan membalaskan sepenuhnya kepada kita segala kejahatan yang telah kita lakukan kepadanya."

Ayat 17 mencatat bahwa Yusuf menangis karena melihat respon saudara-saudaranya itu. Mengapa Yusuf menangis? Karena Yusuf kasihan kepada mereka! Sebab sekalipun Yusuf benar-benar telah mengampuni mereka, saudara-saudara Yusuf tidak bisa mengampuni diri mereka sendiri. Meskipun mereka dipelihara Yusuf dan diberikan tanah yang terbaik di Mesir, bayang-bayang dosa masa lalu masih menguasai hidup mereka. Sebenarnya mereka tetap hidup di dalam ketakutan dan ketakutan mereka mencapai puncaknya saat Yakub mati ! Mereka berfikir, Yusuf akan membalas dendam setelah ayahnya mati !

Bukankah itu sikap yang sangat menyedihkan ? Tahukah kita pun kerap seperti saudara-saudara Yusuf ? Meski Tuhan benar-benar sudah mengampuni dosa kita.

Melalui pengorbanan Kristus, kita diangkat menjadi anak dan memanggil Allah ya Bapa, tapi kita hidup dengan mentalitas budak. Jangan pernah mau didakwa  Iblis sebab Kristus telah memerdekakan kita. Hiduplah di hari ini, jangan pernah menjadikan dosa-dosa masa lalu menjadi beban bagi langkah kita.

Jika Tuhan mengampuni, maka Dia benar-benar mengampuni.

Selamat bekerja dan berkarya. Tuhan Yesus Memberkati. Amin 





Related Posts:

Pengikut

YOUTUBE PENDETA GKI LIPPO CIKARANG

About Me
"CERAMAH PENDETA GKI LIPPO CIKARANG"KLIK DISINI →